CONTOH MAKALAH TANTANGAN YANG DIHADAPI PEMIMPIN
MK : Kepemimpinan Bisnis
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pemimpin adalah seorang yang
menciptakan sejarah dan menjadi manusia menyejarah. Ia dikenal sebagai seorang
yang mampu membuat situasi berjalan sesuai dengan alur pemikirannya dan jikapun
tidak, ia akan berusaha menetapkan beberapa alternative tindakan yang
mengarahkannya pada tujuan awalnya. Tentunya ia adalah seorang yang cenderung familiar
dikalangannya, ia dikenal sebagai seorang yang disukai dan gerak-geriknya
sering membuat orang lain mengikutinya.
Menjadi
seorang pemimpin bukanlah perkara hal yang gampang, karena menjadi pemimpin
sekecil apapun tindakan yang akan kita lakukan akan selalu disorot oleh
bawahan. Riset yang ada mengidentifikasikan bahwa masi sangat banyak pemimpin
yang tidak mampu menjawab tantangan-tantangan pemimpin pada Era global saat
ini. Tetapi jika seorang pemimpin menghabiskan maktunya untuk berpikir
bagaimana menjawab tantangan dimasa depan lalu tanpa melakukan tindakan itu
sama saja bohong.
Tidak semua orang memilki kemampuan
memimpin dengan baik. Kadang pemahaman yang kita pegang, tidak sesuai dengan
pemahaman orang lain yang kita pimpin. Makanya salah satu tantangan terbesar
bagi pemimpin adalah bagaimana caranya ia mampu melakukan Shared Mining dan
Shared Value pada orang lain. Sebagai pemimpin, kita harus mampu
menciptakan nilai-nilai yang dipahami bersama. Dari nilia-nilai itulah, kita
mampu menurunkan beberapa tujuan dan segenap strategi pencapaiannya. Dari
strategi itu, kita akan menghitung-hitung tools apa saja yang
dibutuhkan. Bagaimana formulasi sumber daya manusia yang digunakan, siapa yang
sebaiknya bertanggung jawab dan apa parameter keberhasilan sebuah strategi,
semuanya harus dipahami dari awal.
2.
Rumusan
Masalah
Terkait dengan tantangan yang dihadapi pemimpin maka
masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut :
1. Seperti
apa tantangan tantangan pemimpin itu ?
2. Bagaimana
kita mengatasi tantangan sebagai pemimpin ?
3. Apa
hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam menghadapi tantangan sebagai
pemimpin ?
3.
Tujuan
Penulisan Makalah “Tantangan yang Dihadapi Pemimpin”
ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen atau pengajar, sebagai
bahan diskusi kelompok dan guna untuk membuka wawasan mengenai Kepemimpinan
Bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
TANTANGAN YANG DIHADAPI PEMIMPIN
Secara sederhana yang akan di bahas
adalah pemahaman mengenai hal – hal yang berkaitan dengan tantangan seorang
pemimpin. Mulai dari pengertian masing – masing item dan juga keterkaitan satu
dengan yang lain. Menurut william p anthony at.
al. dalam buku HRM a Strategic Approach (1999:19) disebutkan bahwa dalam
era modern di butuhkan fungsi seluruh Manager adalah menjadi Manager HR. Makna
yang diperoleh dari pendapat tersebut adalah pemimpin harus mampu memahami
seluruh permasalahan dan memberikan solusi dengan pendekatan personal walaupun
bidang kerja yang di tangani adalah bukan masalah personalia. Hal ini penting
berkenaan dengan kemampuan menghadapi perubahan dan segala hal yang terkait
dengan pengaruh yang akan timbul.
Seperti yang diketahui bahwa tantangan
yang dihadapi pemimpin terdapat tujuh tantangn, antara lain :
Ø Tantangan Ketegangan
Ø Tantangan Kefrustasian
Ø Tantangan Banyak Topi
Ø Tantangan Ego
Ø Tantangan Pemenuhan
Ø Tantangan Visi
Ø Tantangan Pengaruh
Berikut
akan diuraikan penjelasan mengenai ketujuh tantangan yang dihadapi pemimpin
sebagaimana telah dipaparkan diatas:
A.
Tantangan Ketegangan
Tantangan
yang terjadi karena merasa terperangkap di tengah. Sebagai pemimpin
tengah, Anda merasa sebagai seseorang yang
memiliki kekuasaan, sekaligus tidak memilikinya. Anda mempunyai
tanggungjawab akan sebuah program kerja, namun Anda tidak dapat mengatur dan
memutuskannya. Perubahan yang diinginkan harus menunggu dari pemimpin
puncak, karena wewenang Anda bukanlah benar-benar wewenang. Inilah tantangan
ketegangan sebagai seorang pemimpin tengah.
Belajar
untuk memimpin terlepas dari berbagai batasan yang diberikan orang lain kepada
anda menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam kepemimpinan. Ketegangan dalam
memimpin tidak terasa sama kepada seluruh orang, tergantung dengan temperamen
dan kemampuan memainkan peran. Berikut beberapa factor yang mempengaruhi
ketegangan dalam kepemimpinan :
1.
Pemberdayaan
Sejauh mana Anda mendapatkan wewenang
dan keberdayaan dalam memimpin pasukan atau tim kerja. Apakah orang yang
memberikan wewenang telah menjelaskan secara detil tugas dan tanggungjawab Anda
dalam struktur organisasi. Sebaliknya, kodisi ini merupakan tantangan kepada
Anda dalam menghadapi anak buah, dimana mungkin Andapun tidak akan mampu membuat
keputusan setiap saat. Inilah saatnya anda melatih anak buah berpikir dan
membuat penilaian sendiri. Pemberdayaan adalah memberikan definisi parameter
yang tegas kepada anak buah agar dapat berjalan dan akhirnya membebaskan
kreativitas tindakannya. Pemberdayaan menjadi tantangan keteganganpun terjadi
jika anda menjadi sukarelawan pada sebuah organisasi, dimana anda tidak mungkin
mengambil alih peran begitu saja, sedangkan orang lain telah menjalankan
organisasi tersebut.
2.
Inisiatif
Kesempatan mengemukakan pendapat
adalah salah satu peran yang sangat diapresiasi seseorang dalam sebuah
organisasi. Sedangkan dalam kepemimpinan tengah, Anda perlu melakukan
penyeimbangan antara inisiasi dan batasan yang dimiliki. Pemimpin yang baik
selalu berbicara peluang dan kesempatan, bukan batasan sehingga jika semakin
kuat keinginan alamiah Anda berinisiatif semakin besar munculnya ketegangan.
Anda akan beruntung jika berada di organisasi yang penuh toleransi, namun jika
visi dan misi pemimpin atas tertantang dapat diperkirakan Anda tidak akan
terjebak dalam posisi tengah, melainkan berada diluar dan mencari pekerjaan
lain.
3.
Lingkungan
Lingkungan kerja atau lingkungan
apapun mempunyai karakter tersendiri yang unik, seperti misalnya Lingkaran
Militer sangat berbeda dengan korporasi dan social. Adaptasi adalah suatu
logika pemikiran sederhana yang mudah dilakukan, dimana anda tidak memerlukan
pemaksaan pada saat bergabung pada perusahaan kecil, sementara pengalaman
puluhan tahun didunia korporasi. Lingkungan juga mengikuti dari bentuk
kepemimpinan dan sang pemimpin akan memperlihatkan karakteristik tersebut.
4.
Parameter
Kerja
Posisi tengah meupakan sebuah
tantangan pekerjaan jika anda tidak mampu mengenali pekerjaan baru, meskipun
anda merupakan seorang yang cepat belajar dan mudah diajari. Pekerjaan baru
tentu perlu pembelajaran bagaimana
melakukannya. Ketegangan lain jika mungkin ekspektasi yang diharapkan tidak
mampu Anda wujudkan. Anda akan berhasil menjadi pemimpin tengan pada saat
menguasai pekerjaan dan mampu melakukannya dengan baik.
5.
Apresiasi
Apakah mungkin apresiasi dihilangkan
dalam siklus hidup seseorang? Sepertinya akan menjadi kehambaran dalam
perjalanan hidup Anda, jika berada pada posisi tengah dan tidak terlihat oleh
publik. Semakin besar keinginan anda untuk memperoleh apresiasi dan pujian akan
semakin besar ketegangan dalam kepemimpinan. Perlu sikap bijak menentukan
apakah pujian dan apresiasi menjadi tujuan Anda dalam memimpin dalam posisi
tengah.
B.
Tantangan Kefrustasian
Anda
merasa putus asa pada saat pemimpin teratas tidak mempunyai visi yang jelas dan
dapat dimengerti. Bagaimana Anda belajar dan berlatih untuk mengendalikan
diri, melakukan perubahan disesuaikan dengan pemimpin puncak. Anda tidak
dapat merubah dan memperbaiki pemimpin teratas, karena tugas Anda adalah
memberikan nilai tambah kepada mereka.
Ketika
Anda menjadi pemimpin tengah dan
berhadapan dengan pemimpin atas yang tidak efektif, selain ketegangan akan
muncul fenomena lain yakni kefrustasian. Inilah tantangan berikutnya
sebagai pemimpin tengah yakni menjadi nilai tambah bagi pemimpin, dan jika
mereka tidak mau berubah segeralah ubah sikap Anda atau ubah alamat kerja Anda.
Ada
beberapa jeni pemimpin yang tidak efektif sehingga Anda sebagai pemimpin tengah
tidak dapat optimal dalam kepemimpinan, dan hal ini dapat membuat
kefrustasian. Berikut beberapa contoh pemimpin atas yang tidak efektif
yang tetap harus Anda ikuti.
1.
Pemimpin
yang Tidak Percaya Diri.
Pemimpin ini berpikir bahwa yang utama adalah diri mereka
sendiri, dan sebagai akibatnya semua tindakan, informasi dan keputusan akan
diletakkan pada sisi egosentris mereka. Anggota tim yang berprestasi dan
menonjol hanya akan mengganggu mereka, dan jika ada tim yang melakukan
pekerjaan dengan buruk, amarahnya memuncak karena membuat tampilan mereka
tampak buruk pula.
2.
Pemimpin
Tanpa Visi.
Visi adalah
bentuk dalam pencapaian tujuan dan impian
Anda. Jika tidak mempunya visi yang jelas, maka yang Anda lakukan hanya
menjadi sebuah wacana dan rencana. Pemimpin tanpa vis membuat dua masalah
bagi tim mereka, pertama tidak adanya petunjuk atau inisiatif dalam bergerak
maju dan kedua tidak adanya gairah yang mereka pancarkan dan membuat suasana
tidak kondusif atau positif.
3.
Pemimpin
yang Tidak Kompeten.
Pemimpin yang tidak mempunya kapasitas dalam pekerjaannya
akan menjadikan banyak orang frustasi. Pemimpin ini akan menjadi penutup
bagi perkembangan organisasi dan individu di dalamnya. Kepura-puraan
selalu muncul dalam perilaku dan sikap para pemimpin yang tidak kompeten, demim
menjaga citra dan posisi mereka.
4.
Pemimpin
Egois.
Pemimpin yang mengutamakan kepentingan sendiri dan merugikan
orang lain. Prinsip seorang pemimpin egois adalah menang dan kalah, dan menjadikan
sebuah kemenangan sebagai tujuan akhirnya. Baginya kemenangan diri
sendiri jauh lebih penting daripada kemenangan tim atau organisasi.
Pemimpin egois tidak akan berbagi kepada tim mereka dan orang yang bekerja di
bawahnya.
5.
Pemimpin
Bunglon.
Pemimpin yang tidak mempunya ketegasan dalam sebuah
permasalahan. Akan berakibat dengan pengambilan keputusan yang
salah. Bunglon adalah jenis hewan yang mudah berubah dengan lingkungan,
dan inilah ciri dari pemimpin bungkon, dimana kondisi yang mendesaknya akan
mengubah prinsip dan perilaku. Waktu dan energi Anda akan terbuang
percuma ketika mengikuti pemimpin tipe bunglon.
6.
Pemimpin
Politis.
Keinginan pribadi pemimpin menjadikan Anda hanya akan
bergerak dengan kepentingan politis, bukan visi dan misi bagi kemajuan
organisasi. Pengambilan keputusan pun akan terjebak pada kondisi
lingkungan yang mudah berubah, dan pengaruh emosional cukup memicu persoalan
yang terjadi. Pemimpin politis ingin selalu tampil di depan. Faktor
ini cukup menjadikan frustasi tersendiri bagi Anda sebagai Pemimpin Tengah.
7.
Pemimpin
Pengendali.
Bagaimana Anda dapat maju dalam sebuah program kerja jika
pemimpin Anda selalu ingin turut campur dalam segala tindakan yang dilakukan.
Pemimpin Anda selalu terlibat dengan manajemen mikro yang sangat
mengganggu irama dan performa yang telah
direncanakan dengan baik. Pemimpin seperti ini mempunyai dua hal
permasalahan yang diahadapinya yakni, Kesempurnaan yang tidak mungkin tercapai
atau Ketidakpercayaan akan kinerja Tim dibandingkan mereka sendiri. Hal
ini berdampak bahwa kontribusi tim tidak sebanding dengan kontribusi mereka,
dan berakhir dengan tidak adanya tanggapan positif dari anak buah.
Tantangan Kefrustasian adalah salah satu pelatihan dan
pembelajaran Anda sebagai pemimpin sejati, pemimpin yang dapat berada pada
posisi manapun, di depan, di belakang ataupun di tengah. Pemimpin tengah
adalah sejatinya pemimpin.
C.
Tantangan Banyak Topi
Sebagai pemimpin tengah, dimana Anda akan berhadapan
dengan Atasan dan Bawahan serta Rekan Sejajar, tentu banyak tantangan
kepemimpinan yang Anda hadapi. Tantangan Kefrustasian,
Tantangan Ketegangan dan Tantangan Banyak Topi. Tantangan ini mengajarkan
Anda untuk mengetahui topi mana yang akan dipakai dan menjalani
tantangannya. Topi adalah gambaran dari posisi dan tanggungjawab yang
Anda emban. Tantangan Banyak Topi adalah salah satu tantangan sebagai
pemimpin tengah. Lebih lanjut Anda perlu pahami mengenai topi pada setiap
struktur organisasi, berikut penjelasannya.
1.
Orang
Terbawah dari Struktur Organisasi.
Merupakan orang dengan spesialisasi kerja yang mungkini
bersifat monoton, dan berulang-ulang sampai akhirnya berhenti dari
pekerjaannya. Orang terbawah mungkin menjadi pemimpin, namun hanya
sebagai pemimpin diri sendiri atau pekerjaannya. Jika Anda berada pada
posisi terbawah dalam struktur organisasi, maka Anda tidak akan segan melakukan
pekerjaan berulang dan terbatas, meski tetap membutuhkan ketrampilan dan
keahlian dalam mengerjakannya. Namun demikian satu topi tidak sama dengan
banyak topi. Orang terbawah adalah orang dengan satu topi.
Tantangan satu topi meski Anda menjadi salah satu ahli terbaik di dunia, tetap
tidak seperti tantangan banyak topi. Dan sebagai pemimpin, mau tidak mau,
Anda perlu belajar banyak hal dan mampu melakukan banyak hal dengan baik,
ibarat dalam olahraga, berkompetisi dalam dasalomba.
2.
Orang
Teratas dari Struktur Organisasi.
Pemimpin puncak merupakan orang tertinggi dalam struktur
organisasi, bisa sebagai CEO atau Pemilik Usaha. Pemimpin puncak biasanya
berangkat dari pemimpin tengah dan tidak jarang pula berasal dari orang
terbawah dari struktur organisasinya. Beban dan tantangan Anda sebagai
orang teratas juga bukanlah tantangan ringan, karena beban seluruh organisasi
ada ditangan Anda. Kesuksesan dan kegagalan organisasi akan sangat terasa
dalam pundak Anda. Meski mempunyai konsekuensi yang besar sebagai
pemimpin puncak, namun Anda dapat menentukan pula prioritas mana yang menjadi
target utama Anda dalam bekerja. Sebagai orang teratas Anda hanya
mengenakan satu topi. Dan pada akhirnya Anda hanya tertantang dengan satu
atau dua topi, sehingga dengan satu topi tersebut Anda dapat mencapai puncak
organisasi karena kelebihan dan keahlian yang dimiliki.
3.
Orang
Tengah dari Struktur Organisasi.
Banyak tugas dan tanggungjawab yang harus Anda selesaikan
sebagai pemimpin tengah yang banyak topi. Anda harus mampu mengelola
banyak hal, mempunyai pengetahuan lain dari pengalaman pribadi, untuk mampun
membuat seluruh proses hulu dan hilir berjalan baik. Prioritas Anda akan
berubah seiring dengan kebijakan dan kondisi pasar yang terjadi. Pemimpin
tengah harus mampu memposisikan dirinya untuk berhadapan dengan pemimpin
puncak, Pengikut, Pelanggan, Ekspektasi Vendor dan lainnya. Ibarat
seorang koki yang telah dipromosikan sebagai saus-chef, Anda harus mampu
memberikan arahan kepada masing-masing koki dengan jenis pekerjaan yang berbeda
setiap hari, untuk kepuasan pelanggan dan manajemen restoran.
Tantangan
banyak topi adalah tantangan Anda sebagai pemimpin tengah, yang akan berurusan
dengan banyak kepentingan dan motivasi. Sebagai pemimpin sejati akan menghadapi proses
menjadi pemimpin tengah yang menghadapi banyak topi setiap hari. Topi
mana yang akan Anda kenakan, menjadi penentu keberhasilan Anda dalam
memimpin. Ibarat seorang ibu rumah tangga dengan pekerjaannya mengurus
rumah, merawat diri, mendidik anak-anak dan pastinya melayani pasangan.
Inilah contoh sederhana tantangan banyak topi dalam kepemimpinan.
D.
Tantangan Ego
Ego
Anda tidak dapat tersalurkan karena posisi tengah yang menjadikannya
tersembunyi. Ego sebagai seorang pemimpin yang tetap menginginkan
pengakuan dan pujian. Namun in kerap terlupakan karena posisi tengah
Anda. Anda tetap harus profesional dan mumpuni menjalani peran sebagai
pemimpin tengah tanpa berharap akan sebuah apresiasi. Tantangan ego
merupakan salah satu hal yang cukup berat dihadapi dalam kepemimpinan 360
derajat.
Penyakit yang paling banyak
menghinggapi mental manusia sehingga dapat menarik dirinya dari ketinggian
sebagai makhluk spiritual menuju pada kerendahan adalah memiliki kesombongan
diri. Ya, kesombongan ini sangat dekat dengan kehidupan kita dan benihnya
seringkali muncul tanpa kita sadari.
Kesombongan dapat muncul karena adanya
ego pribadi yang berlebihan, adanya kebanggaan diri yang berlebihan, adanya
rasa percaya diri yang berlebihan. Dengan demikian manusia yang dapat
mengendalikan diri dari kesombongan berarti ia telah mengendalikan ego
pribadinya. Mengendalikan ego dapat meningkatkan kualitas mental menjadi lebih
bernilai tinggi.
E.
Tantangan Pemenuhan
Merasa
sebagai pemimpin namun tidak dapat untuk maju ke depan. Pemimpin akan
merasa diakui sebagai seorang pemimpin ketika dia berada di depan.
Keinginan untuk berada diatas adalah sebuah keadaan alamiah, ingin menjadi
lebih besar, ingin ada di puncak organisasi dan lainnya. Namun apakah
Anda akan mendapatkan semua keinginan atau pemenuhan pada saat berada di
puncak?. Mungkin iya mungkin tidak. Pemenuhan diri adalah tantangan
seorang pemimpin tengah.
Secara
sederhana ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk pemenuhan diri pemimpin
yang baik dalam bisnis diantaranya memiliki berbagai kemampuan sebagai berikut
:
- Mengembangkan dan mempertahankan kemampuan kepemimpinan pribadi sepanjang waktu.
- Menginspirasi dan memotivasi orang lain (atau bawahannya).
- Menumbuhkan kepemimpinan yang disegani dalam tim dan organisasi atau perusahaan.
- Meningkatkan resonance (kewibawaan) untuk dapat selalu mendorong kinerja bawahan.
F.
Tantangan Visi
Visi
lebih sulit diperjuangkan ketika bukan Anda yang menciptakannya, namun demikian
jika Anda makin sering berinvestasi pada visi seseorang, maka akan mempertegas
bahwa itu adalah visi Anda sendiri. Akan sering ditemui dalam sebuah
organisasi bahwa orang-orang diminta untuk memenuhi visi yang tidak mereka
buat.
Visi adalah bentuk dalam pencapaian tujuan dan impian Anda. Jika tidak
mempunya visi yang jelas, maka yang Anda lakukan hanya menjadi sebuah wacana
dan rencana. Pemimpin tanpa vis membuat dua masalah bagi tim mereka,
pertama tidak adanya petunjuk atau inisiatif dalam bergerak maju dan kedua
tidak adanya gairah yang mereka pancarkan dan membuat suasana tidak kondusif
atau positif.
Berikut beberapa hal yang harus kita ketahui
agar paham seberapa penting visi bagi seorang pemimpin itu,
Pinder, (1998)
berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan seperangkat kekuatan baik yang
berasal dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang mendorong untuk
memulai berperilaku kerja, sesuai dengan format, arah, intensitas
dan jangka waktu tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat
disimpulkan, bahwa motivasii kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri
seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan ketrampilan
yang dimilikinya. Sedikit berbeda dengan keyakinan yang berhubungan dengan
membuat orang berpikir bahwa seorang pemimpin bisa mencapai visinya, motivasi
berhubungan dengan kenapa seseorang mau memperjuangkan keyakinannya.
Sekarang kita
asumsikan bahwa anda telah mempunyai keyakinan yang kuat dan motivasi yang
menggebu, apakah anda akan mencapai visi anda? Belum, anda takakan pernah
sampai pada visi jika anda tidak melakukan hal yang ke tiga ini, yaitu
Knowledge, Skill, dan Attitude. Ibarat anda telah memilki motor yang terisi
penuh dengan bensin, tapi anda tak mengendarainya maka bagaimana anda akan
sampai ke tujuan? Anda harus berusaha/bertindak. Dalam hal ini kami akan
membahas 3 hal yang paling penting dalam usaha mempertahankan atau mencapai
visi kepemimpinan seperti yang sudah dituangkan diatas antara lain Knowledge,
Skill dan Attitude.
1.
Knowledge, bisa diartikan sebagai
sesuatu yang kita peroleh karena masuknya informasi ke otak kita. Pengetahuan
ini dapat disimpan sebagai ingatan. Secara garis besar ada dua jenis knowledge,
yang pertama adalah pengetahuan yang bersifat aktual, yang kita dapatkan dari
sumber-sumber informasi terlihat (media) seperti buku, internet, radio dan yang
sejenisnya. Kedua adalah pengetahuan yang bersifat empirik/pengalaman, yang
berasal dari momen-momen tak biasa dalam hidup kita. Sebagai contoh kedua hal
sebelumnya adalah seorang akuntan yang selama kurang lebih 4 tahun kuliah untuk
mendapatkan pengetahuan-pengetahuan faktual dari matakuliah yang didapatkannya,
sedangkan pengetahuan empiriknya adalah tentang bagaimana mendapatkan
keringanan pajak bagi perusahaan dari pemerintah secaralegal, yang dia dapatkan
setelah menjadi seorang akuntan selama beberapa tahun. Pengetahuan empirik ini
pada umumnya lebih berharga daripada pengetahuan factual karena proses yang
dilalui untuk mendapatkannya cenderung lebih ”berat”. Knowlwdge atau
pengetahuan sangatlah penting, sampai ada yang berkatabahwa ”Pengetahuan adalah
kekuatan”, benar, tapi perlu dipahami bahwa kekuatan dari pengetahuan itu tak
akan bisa terealisasi jika pengetahuan berdiri sendiri, pengetahuan harus
disertai dengan aksi/tindakan, yang dalam realitasnya membutuhkan skill dan
attitude.
2.
Skill, bisa
diartikan sebagai keterampilan atau kemampuan praktikal yang dimiliki untuk
melakukan sesuatu. Skill ini dikembangkan melalui pengetahuan faktual yang
dipraktekkan dan pengetahuan empirik yang berulang-ulang. Seorang lulusan
teknik mesin misalnya, belum tentu bisa menjadi seorang mekanik handal dengan
hanya bermodal teori tanpa pernah mempraktekkannya dalam realitas, bisa saja
seorang mekanik lulusan SD yang sudah berpengalaman lebih terampil dari dia
jika hanya mengandalkan teori. Skill ini sangat penting, khususnya untuk bagian
pekerjaan lapangan. Skill ini bisa ditransfer melalui praktek yang
berulang-ulang dari yang sudahterampil kepada yang ingin mempelajari
keterampilan tersebut. Skill merupakan bentuk action/tindakan dari knowledge,
tingginya skill seseorang menandakan tingginya knowledge orang tersebut, tapi
proses mendapatkan keduanya tidaklah mudah dan murah, oleh karena itu tidak
semua orang bisa memilkinya dankarena itu pula tingkat pengetahuan dan
keterampilan setiap orang berbeda-beda, disebabkan tidak semua orang berani
untuk menghadapi kata ”tidaklah mudah dan murah” itu. Attitude/sikap mental
seseoranglah yang berperan dalam hal tersebut.
3.
Attitude, atau
sikap mental dapat diartikan sebagai kecenderungan sikap yang mencerminkan
filter nilai dalam diri seseorang. Attitude berhubungan dengan
karakter-karakter dalam diri seseorang pemimpin, apakah dia berani atau
penakut, optimis atau pesimis atau pemarah dan yang lainnya, yang kesemuanya
itu adalah wujud dari seberapa dalam ia memiliki pemahaman tentang nilai luhur
kehidupan. Attitude terbentuk secara kompleks sebagai akibat dari hal-hal yang
pernah terjadi dalam hidupnya. Attitude seorang pemimpn ini sangat mempengaruhi
kinerja sebuah organisasi, sebuah organisasi memerlukan orang-orang dengan
attitude yang baik jika ingin eksis. Bahkan organisasi-organisasi yang sudah
mapan menekankan adanya pembinaan attitude dalam denyut kehidupan
organisasinya, bahkan tahukah anda bahwa sebenarnya para manejer kebanyakan
melihat attitude seseorang dalam proses perekrutan pegawai, bukan gelar, IP
atau yang lainnya. Itu karena yang dibutuhkan untuk menjaga eksistensi
organisasi bukan sekedar orang yang ”hebat” tapi lebih kepada orang yang
terpercaya. Dapat dibuktikan bahwa yang paling penting dari ketiga hal ini
adalahAttitude/sikap mental (bahkan ada ungkapan bahwa ”attitude is
everything”), tapi harus dipahami bahwa 2 hal sebelumnya juga adalah hal yang
vital, karena pada dasarnya attitude yang baik dan kuat terbentuk dari
knowledge dan skill yang mantap. Maka dengan gabungan dari ketiganya organisasi
dapat terus hidup menjaga eksistensinya. Jadi, visi adalah sesuatu yang sangat
penting bagi seorang pemimpin, karena visi merupakan tujuan dan keyakinan hidup
bagi seorang pemimpin, oleh karena itu untuk menghadapi tantangan visi tersebut
seorang pemimpin harus memiliki knowledge, skill dan attitude.
G.
Tantangan Pengaruh
Tantang
diri sendiri untuk memperluas pengaruh Anda tanpa melihat posisi, karena
kepemimpinan adalah disposisi bukan posisi. Pengaruh anda tidak tergantung
dari mana anda berada Setiap pemimpin yang baik akan percaya diri sendiri dan
percaya akan kepemimpinan mereka.
Dalam kepemimpinan selain kemampuan dan ketrampilan, pengalaman akan sangat
membantu Anda untuk naik dan tumbuh alami sebagai pemimpin besar. Menjadi
pemimpin besar dimulai dengan belajar akan tantangan sebagai pemimpin,
khususnya tantangan pemimpin tengah.
Sebagai
Pemimpin Sejati Anda pasti secara alami akan memiliki Pengikut, dan dalam Kepemimpinan dijelaskan
bahwa hakikat seorang Pemimpin adalah Pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang. Anda
sebagai Pemimpin tidak dapat dikatakan berkompeten dalam Kepemimpinan jika
tidak mempunyai Pengaruh. Sedemikian maka Hukum Pengaruh adalah salah satu Hukum Kepemimpinan sejati yang perlu selalu Anda pelajari. Bagaimana Anda dapat
mengukur tingkat pengaruh Anda dalam sebuah Organisasi, dan sejauh manakah Anda
dapat mengembangkan Pengaruh tersebut agar Berdaya Guna bagi Kepemimpinan Anda?
Banyak sudah contoh Hukum Pengaruh di sekitar Anda, dimana banyak orang yang dengan kharisma, tutur kata, bahasa tubuh dan gerak geriknya mampu menggerakkan orang lain mengikuti apa yang diinginkannya. Keikutan seseorang terhadap orang lain, jika terjadi secara natural, maka hal itu menunjukkan Hukum Pengaruh seseorang terhadap orang lain. Berikut beberapa cara sederhana Anda meningkatkan Hukum Pengaruh diantaranya sebagai berikut:
Banyak sudah contoh Hukum Pengaruh di sekitar Anda, dimana banyak orang yang dengan kharisma, tutur kata, bahasa tubuh dan gerak geriknya mampu menggerakkan orang lain mengikuti apa yang diinginkannya. Keikutan seseorang terhadap orang lain, jika terjadi secara natural, maka hal itu menunjukkan Hukum Pengaruh seseorang terhadap orang lain. Berikut beberapa cara sederhana Anda meningkatkan Hukum Pengaruh diantaranya sebagai berikut:
1.
Bina Hubungan Dengan Setiap Orang
Ketika Anda mendapati posisi dalam sebuah Organisasi sebagai
Pimpinan Puncak, maka ini menjadi sebuah Kesempatan yang Besar untuk Anda
mengembangkan Potensi Pengaruh dalam Kepemimpinan Anda. Kepemimpinan memang
bukan Posisi atau Jabatan, namun jika Anda berada pada posisi tersebut, maka
jadikan sebagai Kesempatan Emas untuk Membina Hubungan kepada setiap orang.
Jalinlah Komunikasi dan tebarlah Hubungan dengan siapapun dalam Tim Anda. Anda
tidak akan pernah tahu manakah dari mereka yang akan mengangkat Pengaruh Anda
dalam Kepemimpinan.
2.
Jadilah Pelayan Kepada Orang Lain.
Sudah merupakan Tabiat Manusia suka dan senang dilayani.
Tidak terlepas seorang Bawahan pun tentu sangat mendambakan untuk dilayani
dalam Profesinya, sekalipun dia banyak menghabiskan waktu kerja untuk melayani
orang lain. Melayani orang lain tidak menjadikan Anda sebagai Pelayan Rendahan,
namun justru membuka wawasan Anda dalam memandang orang lain dengan perspektif
lainnya. Jadilah pelayan kepada siapapun dalam Tim Anda, dan dengan Memberikan
Pelayanan yang baik, lambat laun Anda akan mengenal dan memahami masing-masing
tabiat Tim Anda.
3.
Buktikan Dalam Tindakan Nyata
Sebagai Pemimpin, tidak lah Bijak jika Anda terlalu banyak Teori dan Konsep yang tidak jelas dalam Eksekusi atau Implementasinya. Sebagai Pemimpin Anda harus melakukan Tindakan Nyata untuk membuktikan Kapasitas dan Kapabilitas. Berdasarkan contoh nyata, Anda telah meyakinkan orang terkait dalam perusahaan Anda untuk makin giat dan semangat. Contoh langsung dari seorang Pemimpin adalah Bukti Nyata bahwa Pengaruh sangat krusial bagi Kepemimpinan Anda.
Pemimpin dan Kepemimpinan adalah Faktor Pengaruh yang sangat
dominan. Pada saat Anda masih memimpin, maka Hukum Pengaruh menjadi salah satu
Prioritas yang perlu Anda tuntaskan. Jangan kehilangan Pengaruh dalam
Kepemimpinan, karena tanpa Pengaruh tidak ada Pemimpin. Kepemimpinan
adalah pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Menjadi
seorang pemimpin diposisi menengah
adalah sebuah tantangan, dimana akan banyak dilema dan
situasi tidak pasti akan terjadi. Pemimpin tengah menghadapi banyak
ketegangan, rasa frustasi dari atas, bawah dan samping. Ketika Anda
berada dalam posisi ini, maka akan terbentuk hasil latihan sebagai pemimpin sejati
secara mental dan fisik. Sebagai pemimpin kita wajib untuk mulai menyadari
situasi krisis yang menimpa diri kita dan di dalam organisasi / perusahaan
ataupun diluar organisasi/perusahaan untuk mulai melihat ke depan, dalam
persaingan yang semakin ketat, sebab tanpa pimpinan dengan kualitas pemimpin,
kita akan kalah.
Kak, apa bisa minta daftar pustakanya?
BalasHapusmakalahnya komplit,sayangnya kok gak ada daftar pustakanya kk?
BalasHapus